Monday, January 19, 2015

SYAIR JALALUDDIN AR RUMI



Kutipan Syair Jalaluddin Rumi, Seorang sufi dari Persia pada abad ketiga belas


Dan seseorang berkata, “Aku telah melupakan sesuatu”
Sesungguhnya hanya satu hal saja yang tidak boleh engkau lupakan.
Boleh saja engkau melupakan semua hal ini, kecuali yang satu ini, tanpa engkau harus risau karenanya.
Jika engkau mengingat semua yang lain, tapi melupakan yang satu ini, maka tiada sesuatu pun yang telah engkau capai.
Dirimu itu bagaikan seorang utusan yang dikirim seorang raja ke sebuah desa dengan satu tujuan khusus. Jika engkau berangkat dan kemudian mengerjakan seratus tugas lainnya, tapi lalai mengerjakan tugas yang dikhususkan untukmu tersebut, itu sama artinya dengan engkau tidak mengerjakan apa-apa.
Demikianlah, manusia diutus ke dunia ini untuk satu tujuan dan sasaran khusus.
Jika seseorang tidak mencapai tujuan itu, berarti ia tidak menyelesaikan apa pun.
“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah itu kepada petala langit dan bumi dan gunung-gunung; dan mereka menolak untuk memikulnya dan gentar kepadanya; tetapi al-Insan mengambilnya; dan sungguh, ia zhalim dan bodoh.”

Syair Edgar Guest

Inilah syair yang dapat menggubah dan menggerakkan kembali hati yang telah sekian lama tertidurkan oleh keputusasaan. Bangkitlah.

SYAIR EGDAR GUEST


Merenunglah bagi dirimu sendiri, wahai pemudaku
Engkau mempunyai semua yang dimiliki oleh orang-orang bedar
Dua lengan, dua tangan, dua kaki, dua mata
Kalau engkau bijaksana, gunakanlah otakmu
Karena dengan perlengkapan itulah mereka mengawalinya
Mulailah dari atas dan berkatalah, “Aku bisa!”

Perhatikan orang bijak dan luar biasa
Mereka makan dari piring yang biasa-biasa saja
Dengan menggunakan pisau serta garpu yang sama
Dengan tali sepatu yang sama mereka mengikat sepatu mereka
Dunia menganggap mereka sebagai pemberani dan cerdik pandai
Namun engkau mempunyai segala-galanya yang mereka miliki sewaktu memulai
Engkau dapat menang dan menjadi terampil
Engkau dapat menjadi besar bila engkau mau

Engkau diperlengkapi dengan baik untuk pertarungan yang engkau pilih
Engkau mempunyai tangan dan kaki, serta otak yang dapat kau gunakan
Dan orang yang bangkit mengerjakan hal-hal besar
Memilih hidupnya dengan tidak lebih daripada engkau

Engkaulah hambatan yang harus engkau hadapi
Engkau adalah orang yang harus memilih tempat
Engkau harus berkata ke manapun engkau pergi
Berapa banyak akan engkau pelajari, kebenaran apa yang ingin engkau ketahui

Tuhan telah melengkapi engkau untuk hidup, tetapi engkau sendiri yang harus menetukan apa yang engkau inginkan.
Munculkan keberanian dari dalam jiwamu
Setiap orang harus mempunyai kehendak untuk menang
Renungkanlah, wahai pemudaku
Engkau telah dilahirkan dengan segala yang dimiliki orang-orang besar
Segala perlengkapan yang kau miliki, sama dengan mereka semua pada saat memulai
Kuasailah dirimu sendiri dan katakanlah, “Aku bisa!”

PRINSIP PEMBELAJARAN TANDUR DAN AMPUH



Buku karya Bobbi De Porter, Sarah Singer-Nourie, dan Mark Reardon memberikan cara pembelajaran yang efektif, yakni model filosofi pengajaran dan strateginya, dengan “maestro” TANDUR yang menjadi kekuatannya.
Sebenarnya apa sih pembelajaran TANDUR itu? Sebenarnya TANDUR merupakan singkatan dari enam kata sebagai berikut:
·         T: Tumbuhkan. Maksudnya, tumbuhkan minat dengan memuaskan pentanyaan, “Apakah manfaatnya bagiku dan kehidupan belajar?”
·         A: Alami. Maksudnya, ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
·         N: Namai. Maksudnya, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, dan sebuah “masukan”.
·         D: Demonstrasikan. Maksudnya, sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.
·         U: Ulangi. Maksudnya, tunjukkan kepada pelajar tentang cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini.”
·         R: Rayakan. Maksudnya, pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, serta pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. (hlm. 73-74).
Selain prinsip TANDUR di atas, sekarang dibahas tentang prinsip belajar AMPUH yang dikupas jelas dalam bukunya Mas Reza yang berjudul Life Excellent.
A artinya ambil kesempatan. Belajar merupakan proses pengambilan kesempatan. Belajar merupakan proses pengambilan kesempatan. Di sekeliling kita, ada banyak sekali kesempatan, tetapi kita tidak mampu menangkapnya. Kita membutuhkan sensivitas (kepekaan) yang tinggi untuk bisa menangkap kesempatan-kesempatan itu. Hal pertama agar proses pembelajaran menjadi suatu hal yang bersifat magis sekaligus ampuh adalah dengan mengambil kesempatan.
M artinya mantapkan motivasi. Orang boleh mempunyai kemampuan dan kesempatan, tetapi bila tidak ada motivasi dan kemauan dalam dirinya, maka ia tidak akan berhasil. Maka, yang dibutuhkan adalah pemantapan motivasi. Apabila ada motivasi, maka potensi akan berkembang dengan baik.
P aritnya pelajari keterampilan. Bukan hanya pengetahuan saja, tetapi keterampilan juga perlu dipelajari. Banyak keterampilan yang isa kita kerjakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keterampilan membaca cepat, berhitung cepat, menghafal cepat, dan keterampilan-keterampilan lainnya yang serba cepat. Kenapa serba cepat? Sebab, waktu kita sangat pendek dan terbatas. Waktu kita Cuma 24 jam sehari. Maka, kita perlu menerapkan konsep bertindak serba cepat.
U artinya usaha yang optimal. Sebagaimana konsep dalam ajaran Islam, usaha (ikhtiar) maksimal adalah wajib. Dalam hal ini,Mas Reza menerapkannya dengan sebuah rumus U + D = T . U adalah usaha yang optimal, D adalah doa, dan T adalah tawakkal. Maksudnya, kita berusaha semaksimal ungikn dan berdoa setulus mungkin, lalu hasilnya kita serahkan kepada Allah swt. kita tawakkal keada Allah swt., sebab kita tidak bisa menentukan hasil. Yang bisa kita lakukan adalah mengontrol proses.
H artinya hidup seimbang. Belajar bukan sekedar memnuhi otak kita dengan hasil akademis semata, tetapi belajar adalah hidup yang seimbang. Sebaik-baiknya urusan adalah yang berada di pertengahan. Kita menyiapkan dan mengharap akhirat, tetapi jangan lupakan dunia. Kebutuhan fisik perlu, namun kebutuhan nonfisik juga perlu. Kebutuhan spiritual perlu, namun kebutuhan material juga perlu. Intinya, keseimbangan itu sangapenting dalam kehidupan. (hlm. 75-76.)

SUMBER: HAWARI AKA, GURU YANG BERKARAKTER KUAT

PEMBELAJARAN EFEKTIF



1.       Fun, belajar akan menjadi efektif manakala kita mampu mengaktifkan sistem limbik. Di dalam batang tengkorak kita, tepatnya pada bagian belakang, terdapat sebuah bagian yang bernama sistem limbik. Bagian bergerak seperti katup, membuka dan menutup. Pembelajaran dikatakan efektif apabila katup tersebut dalam keadaan membuka.
Oleh karena itu, pembelajaran perlu dilakukan dengan cara menyenangkan karena jika suasana belajar sudah terkondisikan dengan fun, maka belajar benar-benar terasa sepeti magis.
2.       Dinamis. Pada telinga bagian dalam kita terdapat satu bagian yang disebut sistem vestibular. Bagian tersebut berupa cairan yang akan berinteraksi  dengan saraf. Ketika cairan  itu bergesekan dengan saraf, ia akan mengaktifkan otak dan terjadilah percepatan IQ.
3.       Pembiasaan positif. Ketika kita secara rutin mendongeng kepada anak kecil, maka sebenarnya kita memberikan suatu pmebiasaan yang disebut dengan good neuro-association, yaitu satu asosiasi yang positif.
4.       Neurhon Pathway. Merupakan slaah satu jaringan yang terdapat di otak. Jaringan ini bekerja dengan cara mengempis dan mengembang. Setiap kali kita menjawab pertanyaan, maka jaringan tersebut akan mengembang. Pada saat megembang, ia akan mengaktifkan sensitif otak, sehingga IQ mengalami peningkatan.
Hawari Aka, Guru Yang Berkarakter Kuat, hlm. 67-71.

Tiga Pilar Learning



11.      Pertumbuhan (improvement)
Barometer untuk mengetahui tingkat pertumbuhan kata kuncinya adalah maturity (kedewasaan). Seseorang dikatakan dewasa ketika dia mampu bertanggung jawab untuk orang lain.
Ini sebagai contohnya. Berapa banyak sekolah yang masih dalam tataran ini? Ketika seorang kepala sekolah yang mengharap perhatian dari guru-guru mereka, dan bukannya memperhatikan guru itu. kepala sekolah selalu menuntut tanggung jawab kepada guru dan murid, tapi mereka sendiri tidak memberikan cerminan tanggung jawab sebagai seorang pemimpin.  Mereka selalu ingin dimengerti tanpa mau mengerti yang lainnya (guru, murid).
Kalau sekolah tidak mampu menciptakan orang-orang dewasa, maka proses belajar akan menjadi kurang bermakna.
22.  Pengembangan (development)
Pengembangan yang dimaksudkan di sini adalah ketika seseorang itu sukses dalam sebuah pendidikan, kemudian ia masuk ke dunia pekerjaan, dan di pekerjaan itu ia akan menciptakan orang-orang sukses. Jadi, ada proses duplikasi di sana. Ia mampu menyukseskan dirinya, kemudian ia membagi kesuksesan itu kepada orang lain, sehingga akan tumbuh orang-orang sukses di luar dirinya. Dengan begitu, proses pendidikan dikatakan berhasil apabila pendidikan itu mampu menciptakan orang yang sukses, dan orang yang sukses itu mampu menyukseskan orang lain.
33.  Pemberdayaan (empowerment)
Ketika berbicara tentang pemberdayaan, maka yang akan muncul adalah kata keunikan. Maksud dari keunikan di sini adalah potensi yang dimiliki setiap individu pasti berbeda-beda, dari sanalah potensi yang berbeda-beda itu/ bakat/ keunikan mereka dikembangkan sehingga ada pada puncak kesuksesannya (keberhasilannya di bidang yang mereka kuasai).

Hawari Aka, Guru Yang Berkarakter Kuat,  hlm. 59-64.