Friday, November 22, 2013

SKETSA TITIK

Perenungan saya dalam memahami tanda baca yang agaknya menyimpan misteri lebih dari sekedar "menghentikan". Ya, dialah "titik" tanda baca yang sering diidentikkan dengan "berhenti". di sini, saya ingin mengeksplorasi makna dari tanda baca yang unik itu dalam sebuah coretan kecil. Dalam sajak bebas yang akan saya hadirkan nanti, kiranya ada sebuah paradigma baru yang perlu dibangun dari tanda baca mungil itu. Salah satu di antaranya adalah bahwa tidak semua penghentian diartikan sebagai "henti final", dalam artian tanpa ada aksi setelah itu. Kemudian, ini lebih ke arah pemaknaan kehidupan (meaning for life), bahwasanya dalam kehidupan, adakalanya kita dihentikan oleh Sang Penguasa untuk memahami apa yang sudah terjadi dan apa yang nantinya akan terjadi (manusia diletakkan sebagai objek). Sehingga dari sana akan ditemukan keputusan untuk menentukan "peristiwa mana yang cukup sebagai pembelajaran dan peristiwa mana yang perlu untuk dilanjutkan" yang selanjutnya perlu kiranya merumuskan "apa yang harus dilakukan ke depan". Masih banyak lagi, makna-makna yang terkandung di dalam "titik". Anda bisa mengeksplorasikan maknanya ke dalam berbagai dimensi kehidupan, tergantung pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki masing-masing. Inilah coretan kecil saya hasil dari perenungan yang tertuang dalam sajak bebas.


SKETSA TITIK

Pertemuan yang mengambang begitu mudahnya
Mengundang kata yang memang benar-benar tersirat makna
Aku pernah ada dalam masa
Namun titik menghalangiku
Untuk berhenti dan menjaganya di penghujung kata

Lelah telah aku menunggu
Diam dalam keterpakuan yang tak menentu
Pasungan ini telah kaku
Bersajak pasi dalam kurungan semu

Titik telah menghentikanku
Dalam merangkai
Dan bersama melangkah
Adaku yang telah ditiadakan dalam lingkaran hitam
Menjadi buram meski bagiku putih itu telah terlihat di depan

Katanya
Manusia hanya melihat luarnya yang nyata
Dan luar terbungkus hitam oleh titik
Dan putih jauh ada di kedalaman
Rupanya kakiku benar-benar telah terpasung kini
Dalam sajak lingkar yang penuh tanya
Dan ketidakpahaman yang seringkali tereja
Kebersamaanku pada kata terbungkus sudah dengan pasungan belenggu titik

Titik...
Jika dirimu hadir untuk memberhentikan langkah yang kiranya itu jelas akan menjadikan sesat untukku
Aku rasa cukup semua kata menjadi tebusan yang bermakna
Jangan kau halangi langkah ini
Biarkan perjalanan ini yang memberhentikan diri
Bukan kerena untukku sanggah kehadiranmu
Engkau tentu sangat berarti bagi pengontrol diri
Tapi bagiku cukup sudah ku terpasung lama dalam lingkaran yang telah lama aku baca

Titik...
Kaulah sajak-sajak yang hadir di setiap belaian hujan rintik-rintik
yang tak mudah akan katamu untuk semua takhluk

No comments:

Post a Comment