Sunday, December 7, 2014

Mentari Sore

Seakan kemarin semua telah layu, tapi kini semua bisa hidup kembali dengan mentari yang bersinar terang. Dia. Mentari sore yang mengajarkanku tiap-tiap abjad yang tak kupahami sebelumnya. Seakan dia adalah segalanya. Yang aku tak mengerti sebelumnya. Kini, yang ada benar sinarnya kian mengilau. Menjadi sesuatu yang bukan biasa lagi. Adanya akan menjadi sayang di siang malam. Begitulah. Kiranya.

Ceritaku di hari ini, kisah inspiratif sang musafir saat menemukan oase di tengah kemarau panjang di padang pasir kebodohan. Sang guru sekaligus sang pujaan yang menghias terang di senjaku.

Kudus, 07 Desember 2014

No comments:

Post a Comment