Monday, January 19, 2015

Tiga Pilar Learning



11.      Pertumbuhan (improvement)
Barometer untuk mengetahui tingkat pertumbuhan kata kuncinya adalah maturity (kedewasaan). Seseorang dikatakan dewasa ketika dia mampu bertanggung jawab untuk orang lain.
Ini sebagai contohnya. Berapa banyak sekolah yang masih dalam tataran ini? Ketika seorang kepala sekolah yang mengharap perhatian dari guru-guru mereka, dan bukannya memperhatikan guru itu. kepala sekolah selalu menuntut tanggung jawab kepada guru dan murid, tapi mereka sendiri tidak memberikan cerminan tanggung jawab sebagai seorang pemimpin.  Mereka selalu ingin dimengerti tanpa mau mengerti yang lainnya (guru, murid).
Kalau sekolah tidak mampu menciptakan orang-orang dewasa, maka proses belajar akan menjadi kurang bermakna.
22.  Pengembangan (development)
Pengembangan yang dimaksudkan di sini adalah ketika seseorang itu sukses dalam sebuah pendidikan, kemudian ia masuk ke dunia pekerjaan, dan di pekerjaan itu ia akan menciptakan orang-orang sukses. Jadi, ada proses duplikasi di sana. Ia mampu menyukseskan dirinya, kemudian ia membagi kesuksesan itu kepada orang lain, sehingga akan tumbuh orang-orang sukses di luar dirinya. Dengan begitu, proses pendidikan dikatakan berhasil apabila pendidikan itu mampu menciptakan orang yang sukses, dan orang yang sukses itu mampu menyukseskan orang lain.
33.  Pemberdayaan (empowerment)
Ketika berbicara tentang pemberdayaan, maka yang akan muncul adalah kata keunikan. Maksud dari keunikan di sini adalah potensi yang dimiliki setiap individu pasti berbeda-beda, dari sanalah potensi yang berbeda-beda itu/ bakat/ keunikan mereka dikembangkan sehingga ada pada puncak kesuksesannya (keberhasilannya di bidang yang mereka kuasai).

Hawari Aka, Guru Yang Berkarakter Kuat,  hlm. 59-64.

No comments:

Post a Comment