Monday, January 5, 2015

MASA LALU

       Ada maqalah ulama' yang cukup bagus untuk kita renungkan yakni "sesuatu yang paling jauh dengan kita adalah masa lalu". Begitu ungkapnya. Memang benar. Masa lalu, kata yang sering terucap dengan dua mata bak pisau. Hal yang paling menyakitkan ketika dikenang, masa lalu. Begipun sebalimnya, hal yang paling membahagiakan juga masa lalu. Masa lalu memang mempunyai makna namun bukan segalanya. Ingat! Bukan Segalanya.
      Kebijaksanaan dan kedewasaan adalah kuncinya. Mengapa demikian? Begini, setiap manusia pasti ada dalam sebuah masa (waktu). Masa tersebut akan menjadi masa lalu ketika sudah terlewati. Akan menjadi masa sekarang, ketika sedang dilalui. Dan, akan menjadi masa depan ketika akan dilalui. Masa lalu memang mempunyai banyak makna, kenapa? Karena hanya dari masa lalulah kita bisa belajar memperbaiki diri untuk masa depan. Dan, hanya dengan masa lalulah, kita bisa mempunyai masa sekarang dan masa depan. Sekarang, masa lalu bisa menjadi hal yang menyakitkan ketika kita tidak dapat menyikapinya secara bijaksana dan dewasa. Misalnya, ada seorang anak jalanan yang sekarang di saat berumur sudah hampir 20 tahun baru sekolah. Ketika dia menganggap masa lalu sebagai hal yang menjijikkan dalam hidupnya. Selamanya, dia akan membenci masa lalunya, dan masa lalu hanya menjadi ratapan tragis. Tetapi, sebaliknya, ketika secara dewasa dan bijaksana dia dapat menyikapi masa lalunya, dengan cara, membayar waktu-waktu yang dulu pernah terbuang sia-sia dengan menyeriuskan belajarnya yang sekarang. Maka, masa lalu itu akan terasa indah dengan sendirinya. Sebenarnya, kuncinya hanya ada dua, yakni ikhlas dan syukur.
      Mengikhlaskan sesuatu dalam kehidupan memang bukan hal yang mudah, namun ketika dilakukan akan memberikan efek positif bagi pelakunya. Sikap ikhlas menunjukkan keyakinan seorang hamba kepada Tuhannya besar. Keyakinan bahwa apa yang terjadi adalah kehendak Tuhan, dan Tuhan pasti mempunyai rencana terbaik untuk setiap hambaNya.
      Kunci kedua, yakni syukur. Syukur juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi menyukuri sesuatu yang sepintas terasa pahit. Menyukuri nikmat yang berupa musibah (masa lalu yang tidak baik) memang bukan hal yang gampang, namun dapat dilakukan. Ketika seorang hamba telah mampu menyematkan dalam hatinya rasa syukur. Maka, ingatlah janji Tuhan, jika Dia akan menambah kebaikan (nikmat) atas orang-orang yang bersyukur.
      Nah, sekarang akan muncul pertanyaan demikian. Bagaimana cara menyukuri masa lalu yang tidak baik? Begini. Pertama, serahkanlah semuanya kepada Tuhan. Tanamkan keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan yang lebih baik (menggantikan). Kedua, Jadikanlah masa lalu sebagai pelajaran bukan penyesalan. Dan, katakan pada dirimu bahwa penyesalan adalah pantangan. Ketiga, ambillah segala sisi positif dari masa lalu tersebut, misalnya seandainya masa lalu itu tidak akan terjadi saya tidak akan pernah bisa merasakan hal tersebut, dengan begitu saya bisa lebih berhati-hati untuk selanjutnya. Lalu yang keempat, berterimaksihlah pada Tuhan yang telah memberikan kesempatan itu dan kesempatan karena diberi waktu untuk dapat memperbaiki di masa sekarang dan yang akan datang.
      Maka dari itu, mulai sekarang, bijaklah dalam menyikapi masa lalu. Semua indah selama kita memahaminya dan dapat menyikapinya dengan sebijak mungkin. Semoga bermanfaat.   


No comments:

Post a Comment